Entahlah umur 73 tahun untuk sebuah kota/kabupaten terbilang tua atau muda. Tapi yg pasti 73 tahun bukan waktu yang sebentar, bayangkan sudah 876 bulan, 3.769 minggu dan 26.645 hari kurang lebih yg terlewati sebagai sebuah wilayah.
Memang tak setua itu saya hidup, tapi minimal semenjak saya mampu berfikir logis dan seppengetahuan saya, Bekasi belum menemukan pemimpin yg dirindukan masyarakatnya.
Kita tidak pernah dipimpin oleh seseorang berwatak besi, punya kemampuan untuk tidak takut serta bekerja tulus dan lurus untuk kemajuan Kabupaten Bekasi. Melawan sgala bentuk kerusakan dan keangkuhan penghuninya, tanpa pandang bulu.
Pemimpin yang bekerja bukan hanya untuk memuaskan sebagian kelompok, tapi seluruh masyarakat Bekasi.
Pemimpin yang bekerja tidak hanya untuk mengikuti kemauan sedikit orang dan koleganya, tapi untuk seluruh masyarkat Bekasi.
Pemimpin yang bekerja atas dasar kebutuhan yg fundamental, mengeluarkan kebijakan yg efeknya langsung terasa oleh masyarakat. Tidak hanya sekedar live sevice dan pencitraan, bukan hanya yg ceremonial untuk kepentingan elektabilitas.
Pemimpin yang melakukan aksi nyata, tidak hanya beretorika untuk menyelsaikan masalah. Bukan yg hanya pandai menyusun kata serta menebar pesona, tapi menghadapi pabrik nakal yg membuang limbah sembarangan aja kaya meghadapi raja singa, penyakit yg tidak ada obatnya.
Terakhir, kami mengharapkan pemimpin yg tidak memakai kata BERANI hanya menjadi sebuah sologan, tapi terpatri kata BERANI dalam dirinya sejak dalam pikiran, perkataan, hingga perbuatan.
Mungkin ini harapan saya pribadi, bukan masyarakat Bekasi secara menyeluruh. Tapi kan saya juga bagian dari masyarakat itu sendiri, lahir dan tumbuh di atas tanah Bekasi, yang tidak mempunyai alasan apapun untuk tidak mencintai tanah kelahirannya.
Berikan ulasan