Nasib perhelatan kongres PB PMII ke XX di enam zona cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, pertarungan para akademisi muda ini ternyata tak lepas dari campur tangan para elit kekinian.
Siapa sih elit kekinian itu? Menteri? tapi rasanya tidak mungkin lah, sekelas pejabat negara tidak mungkin akan ikut masuk ke persoalan kepemudaan. Lalu siapa,? yah itu mereka yang mengaku-aku sebagai elit karena dekat dengan para petinggi di tanah air.
Setiap langkahnya, mereka bersiul senior. Dan biasanya, cara jalannya parlente, mendatangi para sahabat-sahabat muda, di lingkungan arena maupun di lokasi yang cukup mumpuni. Malah untuk meyakinkan, kemasan tampilan diubah total, bermobil mengkilap, hingga sepatu licin berwarna hitam.
Dan itu ril, tampilan kekinian itu membuat semua orang akan bertanya, dukung siapa abang itu?
Yah, kemungkinan ada satu atau dua orang yang memuji dan malah menjadi idolanya. Tapi sisi lain, ada juga mereka yang kritis dan mengabaikan kedatangan senior parlente itu.
Tapi saya percaya lah, seluruh kader PMII, tidak akan dapat dilemahkan ideologinya dengan sepatu mengkilap dan jenis mobil mewah yang dipakai.
Kita harus sepaham dalam melihat ajang kongres hari ini. Karena sekali memilih akan menentukan nasib ribuan kader PMII dua tahun yang akan datang.
Abaikan senior dadakan. Tau gak sih, mereka datang cuma ada maunya !?. Kalau sudah diraih kemauannya, yakin saya besok sahabat kembali ke pokok yang sama. Kok begitu, yah jelas coba cek teleponnya diangkat enggak, pesan Whatsapp nya dibaca enggak. Sudah biasa itu.
Nah saat nya sahabat menentukan pilihan bukan karena senior kaleng-kaleng. Manut lah dengan senior yang fokus pengkaderan, hargain senior yang punya tanggungjawab sesama kader. Dan ikuti senior yang tak punya kepentingan diluar garis organisasi.
Lalu, bagamana senior yang sudah siap memberikan angin segar sekarang? Hmm jangan terlalu polos lah, ambil saja pemberiannya, namanya dikasih, yah diterima. Soal pilihan sahabat jangan terganggu dengan iming-iming.
Kalau marah? Cuekin. Loh mau bagaimana lagi, masa harus diikuti, senior salah masa dibenarkan. Ingat kita memilih calon kandidat PB PMII ini buat para adik adik kelas kita ke depan. Apakah sahabat mau menanggung dosa hari ini, ketika pilihan kita tergadai.
Berikan ulasan