Pada tanggal 11 Juli 2022 Salah satu kelompok Peserta pkd (pelatihan kader dasar) pk pmii uia telah melakukan RTL dengan membuat webinar dengan tema beli BBM pakai mypertamina siapa yang dirugikan dan siapa yang diuntungkan?
Tema ini diambil sebab analisa sahabat" serta isu isu yang saat ini diperbincangkan di kalangan masyarakat, banyak dari kalangan masyarakat yang bertanya tanya tentang apk mypertamina ini. Mypertamina ini adalah suatu aplikasi yang mudah diakses dengan banyak keuntungan serta sarana pelanggan untuk mendapatkan poin yang dapat ditukar kan dengan berbagai macam reward yang ditularkan melalui mypertamina tersebut.
Webinar ini dilakukan agar menjadi sebuah jawaban bagi para masyarakat yang bertanya tanya tentang apk mypertamina tersebut. Banyak sekali di ruang lingkup yang belum paham mekanisme mypertamina ini maka dari itu sahabat sahabat pkd mengangkat tema ini demi kejelasan dan menjadi jawaban bagi masyarakat siapa yang dirugikan dan siapa yang diuntungkan?.
Pada kegiatan webinar ini alhamdulillah berkesempatan dihadiri oleh para pembicara yang memang fokus pada point pembahasan webinar kali ini, yaitu Mamit Setiawan selaku direktur eksekutif energy watch dan Airlangga Abdul kalam selaku koordinator forum kajian strategis negara demokrasi (kissned).
Pada pembukaan diawal sambutan dari ketua komisariat sahabat Fikri fakhruddin beliau menegaskan bahwasanya “rtl pkd ini jangan dijadikan hanya simbolis semata atau sekedar menggugurkan kewajiban sahabat sahabat di rtl ini akan tetapi dijadikan sebuah pembelajaran agar sahabat sahabat memperbanyak pengalaman, memperluas wawasan dan juga mampu memperkuat kapasitas keilmuan serta siap menghadapi tantangan zaman".
Adapun sambutan selanjutnya dari ketua PC PMII timur sahabat Farhan Nugraha "sangat bangga dan senang sekali terlaksana nya agenda webinar ini sebab mengangkat suatu isu yang sangat diperbincangkan oleh masyarakat," ujar nya. "mengapa pemerintah ataupun Pertamina tidak menyiapkan e-card saja, sebab lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat dan tidak usah repot repot untuk mengeluarkan hp ataupun takut terjadi gangguan sinyal pada saat menggunakan my Pertamina tersebut dan terjadi kebocoran data serta seperti kasus kartu peduli lindungi yaitu gerak gerik masyarakat diawasi oleh pemerintah" tegas nya.
Setelah itu sahabat moderator melakukan prolog dan dilemparkan kepada narasumber yang pertama, Mamit Setiawan pun mengatakan bahwasanya "saya sangat mengapresiasikan kepada sahabat sahabat uia dalam melaksanakan tugas RTL pkd ini dengan mengangkat tema yang menurut saya ini jarang dibahas oleh kalangan mahasiswa dan kurang nya perhatian terhadap energi lain nya yang berkenaan dengan SDM yang ada di Indonesia" beliau juga menanggapi pernyataan sahabat Farhan Nugraha "Pertamina sendiri pun nanti nya akan menyiapkan but disetiap Pertamina Pertamina yang ada, agar memudahkan masyarakat yang tidak mempunyai android untuk membeli BBM bersubsidi tersebut.” Ujarnya.
"Mypertamina ini masih tahap percobaan di 6 provinsi di 11 kabupaten dari percobaan itu nanti akan dievaluasikan demi merealisasikan mypertamina untuk pembelian BBM bersubsidi. Dan adapun yang diuntungkan yaitu Pemerintah,Pertamina serta Masyarakat kebawah agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran. Dan adapun yang dirugikan yaitu pejabat pejabat, orang orang yang mampu dan pegawai negri sipil mereka tidak bisa lagi melakukan pembelian BBM bersubsidi sebab semuanya itu sudah terdata di dalam pemerintah, dari sini sudah jelas bahwasnya pemerintah itu mempunyai i'tikad baik untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembelian BBM bersubsidi sebab BBM tersendiri pun harga nya sudah mulai naik akibat agresi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina ini yang mengakibatkan kelangkaan BBM bersubsidi itu sendiri" tegas nya.
Pernyataan itu pun di sanggah oleh Airlangga Abdul kalam, "alangkah baik nya pemerintah serta Pertamina itu sendiri melakukan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat dan menyediakan infrastruktur yang memadai agar masyarakat lebih memahami dan mengerti bahwa mypertamina ini tidak menyulitkan masyarakat untuk pembelian BBM bersubsidi" ujarnya "perlu dipahami pula dan dicarikan solusi yang solutif bagi masyarakat yang menjual bensin eceran, sebab jika tidak ada solusi yang solutif maka perkonomian masyarakat menurun dan besar kemungkinan orang yang menjual bensin eceran tersebut tidak lagi berjualan sebab pembelian BBM bersubsidi yang dibatasi jika itu semua terjadi maka dampak perekonomian mereka pun terganggu" terang Airlangga Abdul kalam
Mamit Setiawan pun menanggapi pernyataan tersebut "bahwasanya ini semua hanya percobaan dan belum final, dan saya akan kawal terus mypertamina ini serta mencarikan solusi yang solutif untuk masyarakat umum yang menjual bensin eceran tersebut agar mypertamina benar benar untuk memudahkan masyarakat bukan mempersulit ataupun memperburuk keadaan masyarakat" terangnya.
Dari webinar ini moderator pun membuka 2 sesi tanya jawab dari peserta webinar, setelah itu ditutup dengan closing statement dari masing masing narasumber adapun closing statemen yang disampaikan oleh Mamat Setiawan beliau mengatakan"bahwasanya sahabat sahabat terus kawal dan kritisi program program pemerintah tentang energi saat ini, pasal nya dalam waktu dekat pemerintah akan mengeluarkan progam program baru yang berkenaan dengan sumber energi dan perlu kita ketahui bersama bahwasanya masyarakat yang memiliki kendaraan baru pun cukup melakukan registrasi ulang saja tanpa tahapan tahapan seperti diawal dan tahap percobaan ini sampai awal tahun 2023 jika semuanya siap dan infrastruktur memadai maka apk mypertamina bisa digunakan oleh kalangan masyarakat umum di Indonesia" Adapun closing statement yang disampaikan oleh Airlangga Abdul kalam beliau mengatakan bahwa "pemerintah dan Pertamina seharusnya melakukan edukasi terlebih dahulu terhadap masyarakat dan mencukupi infrastruktur yang ada, agar my Pertamina tidak menyulitkan masyarakat untuk pembelian BBM bersubsidi serta tidak menyulitkan perekonomian masyarakat yang berjual bensin eceran tersebut dan semoga kita bisa diskusi lebih dalam terkait pembahasan BBM bersubsidi ini."
Kesimpulan dari webinar bahwasanya “ mypertamina ini adalah untuk mempermudah masyarakat serta tidak terjadinya kekurangan BBM bersubsidi dan pemberian BBM bersubsidi ini tepat sasaran, dan dipandang perlu adanya edukasi yang dilakukan oleh pemerintah dan Pertamina agar masyarakat memahami mekanisme dan kinerja dari mypertamina tersebut serta melengkapi infrastruktur dan kesiapan dari setiap SPBU yang ada di Indonesia, agar mypertamina ini tidak terjadinya kebobolan data serta memudahkan masyarakat dalam pembelian BBM bersubsidi tersebut.
(Muhammad Mukhlis)
Berikan ulasan