Masuk atau Daftar
Bikin Artikel
    • Featured
    • Bekasi Banget
    • #Ocehan
    • Berita
    • Artikel
    Bikin Artikel

    Cerutu dan Susu Racik Milik Pemuda

    • Tulisan Bekasianer
    • Ulasan 0
    • prev
    • next
    • Bagikan
    • Beri Ulasan
    • Suka
    • Laporkan
    • prev
    • next
    Deskripsi

    Malam itu, tidak ada yang berubah. Udara pengap, panas, hingga membuat kucuran keringat menetes setitik di tubuh. Kala itu, semua berjalan cepat.

    Aku coba keluar rumah, dan mencari suasana baru. Biasanya aku duduk di pojok warung. Ternyata seperti biasa, setiap waktu aku pun mengamati pemuda yang duduk di bawah pohon tak jauh dari lokasiku.

    Hampir setiap berkunjung ke warung, aku selalu melihat pemuda berpakaian rapih itu seorang diri. Tak ada teman yang menemani. Hanya sebatang cerutu dan susu racik kulihat ada di jari tangannya.

    Lalu lalang kucing dan kicauan burung terus membuat suasana menjadi asri. Entah mengapa kehadiran pemuda dan kicauan burung itu membuat duniaku tak lagi sunyi.

    "Gadis muda, maukah kau menemaniku bicara?"

    Sontak terkejut, pemuda itu memanggilku? mungkin aku salah dengar. Kutengok sekelilingku tak ada orang lain, hanya penjual warung yang lalu lalang.

    "Anda memanggilku?" tanyaku nada pelan.

    "Iyah, kemarilah kau, maukah kau menemaniku bicara," tambah pemuda itu.

    Perlahan aku pun mulai mendekati. Perasaan sedikit takut mulai merayat wajahku. Aku pun memberanikan diri duduk di dekatnya.

    "Sepertinya kita senasib, duduk sendiri merenung sendiri," kata Pemuda itu sambil menghisap cerutunya.

    Pipiku merona. Siapa sangka, ternyata pemuda itu juga memperhatikan kehadiran aku setiap saat. "Ya" Anggukku malu.

    "Kau ingin menceritakan sesuatu, mungkin aku bisa membuatmu lega,"

    Pemuda itu terkekeh. "Dari raut wajahmu sudah banyak bercerita. Tapi biarlah aku yang mengawali cerita, maukah kau mendengarkanku?

    Palingan wajah pemuda itu menandai ingin sekali dia bercerita dengan masalahnya. Aku pun dengan cepat menanggukan kepala.

    "10 tahun lalu, aku tidak pernah kekurangan. Aku selalu tercukupi, aku banyak dihargai orang, dan mereka ingin selalu berteman denganku tanpa pamrih,"

    "Lalu? tanyaku tak sabar

    "Roda kehidupan berputar, bisnisku hancur karena dimakan perkembangan jaman. Semuanya hanya cerita. Kau tahu? yang tersisa hanya semangatku.

    "Bagaimana dengan istri anda? tanyaku heran

    "Sekarang ini harta yang aku punya hanya istri dan anakku. Mereka dipaksa untuk mengerti atas kondisi yang sekarang aku alami,"

    Jantungku berdebar, aku semakin penasaran dengan ceritanya.

    "Tekadang semua teman yang aku kenal hanya membawa kepentingan. Mereka meninggalkanku karena merasa aku sudah tidak bisa diandalkan,"

    "Buat apa anda setiap hari disini, menghabiskan waktu seharian, bukankah itu sia-sia?"

    "Hampir semua orang berpikir demikian, tapi ini adalah caraku untuk menghabiskan waktu sendiri"

    Sungguh malang, "Untuk apa anda melakukannya, sedangkan anda terus mengeluarkan uang"

    "Tidak ada lagi caraku menghabiskan waktuku. Hanya duduk ditemani cerutu ini"

    Medengar ceritanya aku pun terkesima. "Lalu uang untuk membayar semua ini...?

    "Kau heran darimana aku mendapatkan uang itu, kau benar aku tak punya uang, seseorang selalu mengirimkan uang padaku, dengan nama yang berbeda-beda, hanya Tuhan yang tahu siapa dia. Seandainya aku bertemu, aku akan berterimakasih padanya"

    Tak terasa air mataku mengalir. Aku mulai terisak. Kisah hidup pemuda itu sangat memilukan.

    "Sudahlah jangan menangis. Nah sekarang giliranmu, ceritakan kisahmu"

    "Tidak," aku sungguh tak punya apa-apa untuk diceritakan.

    "Kuharap, lain kali kau mau bercerita" tatap pemuda itu. "Tapi tanpa kopi dan susu, karena ini adalah uang terakhirku untuk membayarnya, aku tak terima kiriman lagi"

    "Maaf aku harus pergi" sambil menghapus air mataku dengan lengan baju.

    Saat aku berpaling, pemuda itu melambaikan tangan dan senyum. Seandainya dia tahu orang yang telah mengirimkan uang selama ini adalah bos-ku, yang sekarang sudah menemukan kepentingan yang lain.

    Diterbitkan pada
    5 Oktober 2025
    Penulis
    Grandong
    Kategori
    • Komunitas
    • Sastra
    Tags
    • Headline
    Galeri
    mood_bad
  • No comments yet.
  • Berikan ulasan

    Tinggalkan Balasan · Batalkan balasan

    You must be logged in to post a comment.

    Baca artikel lainnya

    Warga Bekasi Patungan Rp10 Ribu, Mahamuda: Pusat Abai, Pemkab Lemah

    3 Oktober 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    CSR Mandek, Pasar Kranji Mangkrak, Pegawai Rendahan Terhimpit: Aliansi Rakyat Miskin Kota Desak Reformasi Total

    2 Oktober 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Gara-gara Porprov, Sosok ASN Ini Raup 2 Jabatan Strategis di Bekasi

    30 September 2025
    Suara Bekasi
    Suara Bekasi

    Putusan PK Irfan Suryanagara Dinilai Janggal, Mahasiswa Demo MA dan KY

    30 September 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Proyek Drainase Bermasalah di Bekasi: Publik Tuntut Audit dan Penindakan Hukum

    29 September 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    “Proyek Jalan Paket 16 Asal Jadi, LSM Kampak RI: Dinas Diduga Main Mata dengan Kontraktor”

    29 September 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Rayuan Ananda Sukarlan Bikin Bekasi Kasmaran dengan Musik Klasik

    28 September 2025
    hans yogo
    hans yogo

    Mahamuda Bekasi Desak Fraksi PKB Gulirkan Hak Angket Dugaan Nepotisme Mutasi Jabatan di Kota Bekasi

    27 September 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Proyek Drainase DBMSDA Kota Bekasi Tuai Kritik, Pemasangan Material Tipis di Atas Air Dinilai Hanya “Make Up Infrastruktur”

    27 September 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    tentang bEKASIANA

    • Profil
    • Tim

    Syarat dan Ketentuan

    • Ketentuan Layanan
    • Ketentuan Konten
    • Ketentuan Pengguna
    • UU ITE
    • Pedoman Media Siber

    PANDUAN

    • Manajemen Akun
    • Manajemen Konten
    • Mengenal Fitur
    • Tips Menulis

    BekasiAna adalah media komunitas yan berbasis di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kami hadir menawarkan sesuatu yang baru dalam dunia publikasi lokal. Selamat menulis!

    Mulai Menulis

    @ 2020 – BekasiAna

    Instagram Facebook-f Twitter
    person
    Masuk

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    personBelum punya akun?
    lockLupa password?
    person
    Bikin akun

    Data personal kamu hanya digunakan untuk keperluan aktivitasmu di BekasiAna. Dengan ini kamu menyetujui kebijakan privasi BekasiAna.

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    Sudah mendaftar?

    Keranjang

      • Featured
      • Bekasi Banget
      • Facebook
      • Twitter
      • WhatsApp
      • Telegram
      • LinkedIn
      • Tumblr
      • VKontakte
      • Mail
      • Copy link