BEKASI ANA - Ramadhan 1445 H kali ini, tepatnya pada puasa hari ke 15, mungkin momen paling istimewa buat Mak Nisah yang berusia 70 tahun.
Wanita yang hidup sebatang kara di gang Dukuh, Kampung Kebantenan, Jati Asih, Kota Bekasi itu tampak terharu dan meneteskan air mata saat rumahnya didatangi Tri Adhianto, mantan walikota Bekasi yang belum lama selesai menjabat.
Mak Nisah mengaku tak menduga, jika kedatangan Tri yang juga Ketua DPC PDIP Kota Bekasi itu mengajaknya makan sahur bersama.
"Ya Allah, saya seperti bermimpi. Saya tak menyangka jika gubuk saya ini kedatangan orang penting," ucap Mak Nisah.
Apalagi, lanjut Mak Nisah, Tri Adhianto datang bukan hanya membawa banyak makanan, tapi juga tak terlihat kaku dan jijik saat makan bersama dirinya. Padahal, rumah tempat tinggalnya itu kotor dan kumuh.
Mak Nisah tampak semakin terharu saat Tri tiba-tiba masuk ke dapurnya untuk sekedar melihat-lihat ada makanan apa saja di rumahnya. Apalagi saat makan sahur dimulai, Tri langsung mengambilkan nasi dengan langsung menyuapi dirinya.
"Subhanallah, saya benar-benar merasa dihormati dan dimuliakan oleh Pak Tri seperti terhadap ibunya sendiri. Saya sangat terharu, kagum dan senang luar biasa. Beliau memang pemimpin tauladan," tutur Mak Nisah.
Sementara itu, Tri Adhianto yang datang dengan tidak memberi tahu sebelumnya mengaku lebih untuk memastikan seperti apa kondisi warganya saat makan sahur. Termasuk, makan apa saja saat sahur.
Dan ternyata, kata Tri, saat dirinya masuk ke dapur Mak Nisah, dia hanya memasak nasi saja, tak terlihat ada lauk dan sayuran. Kecuali tempe goreng yang lagi dihangatkan untuk dimakan.
Menurut Tri, kedatangan spontan seperti itu sangat penting buat dirinya. Sehingga, pada saatnya nanti, akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dirinya sebagai politisi untuk membuat kebijakan terhadap warga kurang mampu.
Namun, masih kata Tri, yang tak kalah penting adalah misi untuk makin mengasah kepekaan sosial dirinya. Ternyata, masih banyak saudara-saudara kita yang memerlukan pertolongan dan bantuan, khususnya secara ekonomi.
"Ini fakta yang tak boleh dipungkiri, bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung secara ekonomi, sehingga memerlukan bantuan orang-orang yang lebih mampu. Termasuk, bantuan dari pemerintah," tegasnya.
Dalam kontek inilah, Tri mengajak semua pihak, khususnya para politisi untuk sering-sering mengunjungi warga-warga yang tidak mampu.
Termasuk, pada momen mendekati lebaran. Terutama, untuk memastikan, apakah saat mereka berlebaran besoknya memiliki beras yang bisa dimasak atau tidak.
"Jangan sampe terjadi, boro-boro untuk beli daging, untuk beli beras pun mereka tak ada. Nah, tugas kita yang mampu lah untuk ikut terpanggil membantu mereka," imbaunya.
Buat Tri sendiri, kunjungan seperti itu bukan sesuatu yang baru dilakukan. Saat menjabat wali kota Bekasi pun, hampir setiap pekan selalu ada warga yang dikunjunginya.
Berikan ulasan