Pernyataan mengejutkan Anggota DPR RI, Sahroni, yang meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkoordinasi dengan pimpinan partai politik sebelum melakukan operasi tangkap tangan (OTT), memicu gelombang kritik keras dari berbagai elemen bangsa.
Salah satu suara lantang datang dari H. Wahyu Wibisana, SE, Ketua Harian Markas Besar Laskar Merah Putih (LMP). Menurutnya, usulan tersebut bukan hanya keliru, tetapi juga berbahaya karena berpotensi melumpuhkan independensi KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia.
> “Pernyataan Sahroni itu jelas mencederai semangat reformasi dan prinsip supremasi hukum. KPK adalah lembaga independen yang tidak boleh diintervensi oleh kepentingan politik manapun. Jika OTT harus menunggu izin atau koordinasi dengan pimpinan partai, sama saja memberi ruang kepada pelaku korupsi untuk lolos dan mengaburkan fakta,” tegas Wahyu dalam keterangannya di Jakarta.
Independensi KPK Jangan Digadaikan
Lebih jauh, Wahyu menyebut sikap Sahroni dapat dipandang sebagai bentuk “pembelaan terselubung” terhadap praktik korupsi. Baginya, ini sinyal bahaya yang mengancam upaya bangsa dalam menegakkan hukum.
> “Justru para wakil rakyat seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendukung penuh langkah KPK. Kritik semacam ini hanya membuat publik bertanya-tanya: berpihak pada rakyat atau justru pada koruptor?” ujar Wahyu.
Ia mengingatkan bahwa korupsi telah menggerogoti sendi-sendi negara, merugikan rakyat triliunan rupiah, dan mengancam masa depan generasi muda. Karena itu, segala bentuk pelemahan terhadap lembaga antirasuah merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi dan amanat konstitusi.
Laskar Merah Putih: Berdiri Tegak Bersama Rakyat
Laskar Merah Putih, menurut Wahyu, akan selalu berdiri di garis depan melawan setiap upaya intervensi politik terhadap penegakan hukum.
> “Jangan sampai DPR justru menjadi benteng perlindungan bagi koruptor. Kita semua wajib mengawal KPK agar tetap independen, tegas, dan bebas dari tekanan,” tegasnya.
Wahyu menegaskan bahwa perjuangan melawan korupsi bukan hanya tanggung jawab KPK semata, melainkan juga kewajiban seluruh rakyat Indonesia.
Seruan Kebangsaan: Lawan Korupsi Tanpa Kompromi
Sebagai penutup, Wahyu menyerukan kebangkitan semangat nasional melawan korupsi. Ia mengajak seluruh elemen bangsa—mulai dari mahasiswa, ormas, pers, hingga masyarakat luas—untuk berdiri tegak mendukung KPK.
> “Ingat, merah putih tidak akan pernah berkibar dengan gagah di bumi Indonesia jika negeri ini masih dipasung oleh koruptor. Saatnya rakyat bersatu, berdiri tegak, dan berani melawan korupsi. Hanya dengan keberanian itu Indonesia bisa mewujudkan keadilan sosial dan masa depan yang bermartabat,” tandas Wahyu.
Dengan pernyataan keras ini, Laskar Merah Putih menegaskan diri sebagai suara moral bangsa dalam melawan korupsi, memastikan hukum tegak tanpa pandang bulu, dan menjaga cita-cita reformasi agar tidak dikhianati oleh segelintir kepentingan politik.
Berikan ulasan