Hebatnya Si Kucing Tumbalkan Dua Rekannya
Seperti biasa, bertemu di sore hari. Lokasinya masih tetap sama, hanya lokasi duduk yang berbeda. Sedikit menjorok ke dalam. Tapi, lumayan lah, pemandangan indah di kursi baru ini.
Nah, lagi-lagi untuk pesanan hanya secangkir teh panas. Ditambah kentang goreng original. Suasana sore itu pun jadi hangat.
Mengawali pembicaraan yang tak pernah putus layaknya jalur meningkung, seakan harus menambah bahan obrolan kala itu. Bukan sembarang obrolan, tapi sore itu menyangkut omongan kucing di dalam dapur.
Sosok kucing rakus tak pernah puas mencari makan. Semua hidangan di dapur dicicipinya tanpa memandang milik siapa. Yang mengejutkan si kucing itu pun nekat mengambil baju olahraga majikannya, yang tergantung di dekat pintu dapur.
Sambil tertawa melihat tingkah laku kucing, ternyata baju yang digigitnya itu terbuat dari bahan tebal, tak mampu digigit, sampai tak mampu juga dicabik-cabik.
Rupanya, si kucing dalam obrolan santai itu, memiliki tabiat yang tidak bagus. Sejak dibesarkan di rumah majikan, si kucing memiliki ambisi besar untuk menguasai seisi rumah.
Suara meongnya selalu terdengar bila ada sesuatu terlihat di depannya. Badannya besar dan tinggi untuk ukuran seekor kucing dapur.
Hingga suatu waktu, si kucing itu diberikan makanan lezat dan banyak dari majikannya. Mulai keperluan makan siang, sampai menu cemilan setiap malam. Alhasil, tubuhnya menjadi tambah besar.
Namun, setelah semua diberikannya, si majikan rupanya menghitung pengeluaran yang sudah dimakan si kucing. Dia tak sadar kalau semua makanannya itu harus pas dan tidak lebih.
Si majikan menghitung apa saja yang sudah dimakan, sehingga bukan tidak mungkin akan ada hukuman yang diberikan majikan kalau tidak sesuai.
Kucing itu pun mencari akal, dia keluar rumah mencari rekannya yang bisa dikambing hitamkan di depan majikan. Pas saja, dua ekor kucing kebun yang sedang bermain diiming-imingi dua ekor ikan, dengan perjanjian harus memakan di dalam dapur majikannya.
Sontak sang majikan melihat dua ekor kucing itu yang terlalu boros menyantap hidangannya. Disitu pun sang majikan memberi hukuman ke keduanya. Tapi kucing dapur itu pun lepas tanpa salah.
Berikan ulasan