BEKASI_Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi mengajak para mahasiswa untuk menjadi pemilih yang cerdas, diantaranya tidak ikut memviralkan berita bohong/palsu (hoaks).
Mereka dihimbau supaya mencermati track record partai politik atau calon anggota legislatif (caleg) dan capres/cawapres yang akan berkontestasi pada Pemilu Serentak 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Sosdiklih, Parmas dan SDM, Dhany Wahab Habieby saat menjadi narasumber acara “Sosialisasi Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 Bagi Mahasiswa” yang diadakan oleh Bakesbangpol Kabupaten Bekasi di Hotel Grand Cikarang, Senin (6/6/2022).
Dhany mengatakan, para mahasiswa merupakan generasi digital native yang mempunyai akses dan kemampuan dalam menggunakan internet dan mobile smartphone dengan mudah, baik untuk menelusuri informasi maupun hiburan, utamanya melalui media sosial.
“Untuk itu gunakan internet sebagai sarana untuk tracking para kandidat, selain itu bisa update informasi seputar pemilu melalui akun resmi KPU RI sehingga dapat menangkal berita palsu (hoaks) yang biasanya marak menjelang pemilu, “ ujarnya.
Sebelumnya Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bekasi, H. Juhandi saat membuka acara mengatakan para generasi muda mempunyai peran yang sangat strategis pada Pemilu Serentak 2024.
“Sebagai calon pemimpin masa depan, para mahasiswa merupakan agen perubahan yang akan menentukan masa depan bangsa. Untuk itu momentum Pemilu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, “ jelasnya.
Pemerintah Daerah, menurut Juhandi, akan terus melakukan kegiatan sosialisasi pemilu kepada semua lapisan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesadaran politik warga masyarakat.
Selain dari KPU Kabupaten Bekasi, narasumber dalam acara tersebut yaitu Kabid Poldagri Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat, Herry Pasha dan Anggota Bawaslu Kabupaten Bekasi, Akbar Khadafi.
Kegiatan sosialisasi diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, diantaranya Universitas Pelita Bangsa, BSI, STAI Haji Agus Salim, STAI At-Taqwa dan Universitas Medika Suherman.
Shihabudin, mahasiswa STAI At-Taqwa mengaku senang dapat mengikuti acara tersebut karena bisa mendapatkan pengetahuan pentingnya pemilu dan demokrasi untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Melalui kegiatan ini saya jadi tahu bagaimana cara menangkal hoaks yang ada di medsos dan menghindari politik uang (money politic) sehingga bisa menjadi pemilih yang bijak dan cerdas, “ ungkapnya. [dwh]
Berikan ulasan