Kasus dugaan penganiayaan kepada jurnalis kembali terjadi di Kota Bekasi. Korbannya bernama Surya Bagus. Pria yang bekerja di salah satu koran lokal group Jawa Pos kini terus terbaring tak sadarkan diri.
Surya Bagus, dari namanya pria berusia 25 tahun memiliki kepribadian yang baik sesama jurnalis di Bekasi. Ramah tak banyak berucap, kongkrit dalam bekerja.
Kali pertama yang menemukan Surya tak sadar adalah tetangga kontrakannya bernama Benny. Suatu kebetulan, ketika itu Benny kesulitan menghubungi ponsel Surya. Berdering tanpa respon. Karena penasaran, dia nekad menghampiri kontrakan Surya.
Sesampai di kontrakan, Benny melihat Surya di dalam. Tapi disapa tak menjawab, dengan pintu terkunci. Disitu juga pintu dipaksa dibuka. Alhasil, Surya sudah tak sadarkan diri dengan penuh luka. Dia pun mengevakuasi Surya ke rumah sakit untuk diberi pertolongan.
Surya owalah kenapa dirimu. Siapa yang memusuhimu. Dari stile yang kamu punya hampir separuh keyakinan banyak orang, kamu tidak punya musuh. Omongpun tidak, becanda pun sedikit, dan sopan dengan orang yang lebih tua.
Nyinyiran bibirnya kini seolah redup usai ditemukannya terbaring di rumah kontrakannya di wilayah Pengasinan Bekasi Timur. Semua rekan-rekan bertanya apa yang menimpa Surya. Hingga memiliki luka lebam di wajah, dan kepala belakangnya.
Rupanya sewaktu mahasiswa Surya merupakan kader dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bekasi. Dia belajar di Sekolah Tinggi Mulia Pratama. Sebagai orang yang aktif berorganisasi dia tetap kritis dalam menjalankan rule sebagai jurnalis.
Tak sedikit pemberitaan Surya menjadi headline di halaman satu media yang dinaunginya. Tajam, dan berbobot. Dia tak pandang, siapa yang dikiritisi. Selama berita itu memenuhi unsur kode etik, dia percaya tulisannya lolos editor.
Kini, mana senyummu Surya. Semangatmu masih ditunggu di antara kami sebagai pembaca setia tulisanmu. Kita yakin kamu bakal berada di tengah-tengah kami lagi. Becanda, memburu berita dan tentu tarikan kopi hitam-mu yang ditunggu. Semangat Surya.
Berikan ulasan