Salam rindu dariku, apa kabar sobat, lama tak jumpa. Aku tak sadar kalau pertemuan ini menjadi momen berdebar. Kau tulis namaku dalam dinding layar putih itu. Bulu kudukku bak merinding, ketika fotoku dengan rambut memutih juga ikut terpampang.
Rasanya masih kurang percaya, kalau hari itu kakiku mau melangkahkan pijakan di tengah-tengah mereka yang tergabung dalam komunitas PMII UBK.
Kursi empuk yang berjejer di deretan pertama menjadi momen spesial kala itu. Sambil menghitung berapa lama kepergianku dari mereka, ternyata sudah 15 tahun. Waktu yang tidak sedikit.
Sejak kedatanganku satu per satu kutatap wajah mereka. Rupanya, tak satupun kudapat mengenalinya. Kusadar, ternyata perpisahan ini cukup membuat lupa banyak waktu.
Kini ramai, tidak sepi. Mereka cakap, tidak diam lagi. Riung canda tawa lepas mereka hanyut dalam kekompakan.
"Saatnya pulang bang," tulis mereka dalam status media sosialnya. Kutengok mereka seperti bangga, melihat kedatanganku. Hawa panas yang ada di ruangan itu pun menjadi lebur.
Oh waktu, maafkan aku sudah melupakanmu. Hapuslah dosaku dengan tebusan asap semangatku. Semangat menyatu, semangat membangunkan tidur lelapku selama ini.
Tak mampu kuselami sedalam apa luka hatimu. Namun, aku ingin kau tahu, aku akan selalu bersamamu melalui doa-doa dan harapanku.
Kalian ingat"? kita pernah bersama-sama menatap langit malam menggapai bintang. Dikerumuni dingin dengan lebel pakaian seadanya. Kuyakin kalian semua pun merasakan yang sama.
Sesekali aku memandangi bola mata bundarmu terlihat terang. Sekerlip bintang disana. Terang menatap masa depan bersama kita semua.
Kuharap, suatu hari nanti kita akan kembali bertemu. Ketika hari itu tiba, aku ingin melihat lagi kerlip bintang itu di sepasang matamu. Duka itu telah usai, berganti kuncup-kuncup kebahagiaan yang mekar dalam hidupmu. Semoga.
Berikan ulasan