Ocay (nama samaran) begitu sapaan akrab ke teman-teman sebayanya. Berawakan kurus berambut kribau menjadi ciri kepribadiannya ditengah canda tawa.
Belakangan hari ini Ocay sudah tak lagi beredar. Tatapan bola matanya yang besar lama tak terlihat. Ocay kabarnya tengah merundung sakit. Matanya tertidur lelap. Suaranya pun semakin redup. Entah sakit apa Ocay.
Tak sengaja kudengar, Ocay berada di tengah situasi menegangkan. Ocay tak sadarkan diri. Dia berada di rumah sakit, ruang darurat. Banyak luka di wajah dan kepala. Owalah kenapa kamu Ocay.
Karena penasaran, kabar itu kukejar. Ternyata benar, dari jarak kejauhan Ocay kulihat menggunakan selimut tebal diatas bed portabel milik rumah sakit. Tangan dan hidungnya dikeliling selang kecil yang menguntai. Ngenas, melihat kondisinya kala itu. Bangun, Bangun Ocay. Ayo bangun. Bisik-ku dalan hati.
Sambil kutatap dari kaca jendela, rasa keingintahuanku sudah menggebu-gebu. Apa penyebab Ocay mengalami sakit yang pahit. Siapa pelakunya yang tega. Satu persatu kukumpulkan banyak informasi.
Rupanya, Ocay dikenal sebagai pekerja pencari berita di salah satu media massa di Bekasi. Secara spontan, hati kecil merudung apa ada kaitannya sakitnya Ocay dengan pekerjaan-nya. Wallahuallam.
Satu, dua, tiga hari kutunggu Ocay siuman. Dan hari kelima Ocay sadar. Hanya saja, dia belum bisa banyak bergerak dan berkata. Sesekali hanya kedipan mata yang mampu diucapkan Ocay.
Kini sudah hari ke 10 Ocay belum pulih. Belum ada tanda mengungkap misteri sakitnya Ocay. Perusahaan tempat dia bekerja pun tertunduk diam. Seperti kehabisan kata. Tak ada tindakan, tak ada desakan mengungkap tabir kesakitan Ocay.
Seorang teman yang mengenal Ocay pun kesulitan membantunya. Menggali informasi dari tempat bekerja Ocay seolah sedang berimajinasi. Mereka selalu katakan tidak tahu. Nasibmu malang Ocay. Siapa yang membantumu melepas suntikan jarum setiap saat.
Niatku membantu pun urung dilakukan atas kejadian ini. Semua digugurkan atas ketidakjelasan par pimpinan. Sabar lah Ocay, kutahu kamu bakal come back.
Cepat sembuh Ocay
Foto ilustrasi Gurit Tugas
Berikan ulasan