Wow, bulan Februari nanti, untuk pertama kalinya akan ada pertunjukan opera dan musik klasik kelas dunia di Bekasi. Tepatnya Minggu tanggal 4 Februari pukul 15.30 sore.
Sebuah opera dan konser musik klasik biasanya diadakan di sebuah gedung yang megah dengan akustik yang mumpuni. Adakah gedung seperti itu di Bekasi? Ternyata ada! Gedung itu adalah Auditorium LSPR (London School of Public Relations), tepatnya Amani Palladium Theatre di dalamnya, di Bekasi (Jalan Juanda), dan beberapa siswanya akan ikut sebagai "figuran" di opera ini. Kapasitasnya sekitar 350 kursi.
Nah, opera apa ini? Judulnya "Mendadak Kaya", berdasarkan naskah sastrawan Putu Wijaya dan dibuat menjadi musik oleh komponis Ananda Sukarlan yang akan memainkan piano sendiri di pagelaran ini. Kenalan dikit yuk dengan dua tokoh seni besar Indonesia ini!
Putu Wijaya memberi warna dunia kepenulisan Indonesia (fiksi) lebih dari 50 tahun. Sejak SMP ia sudah menulis hingga saat ini. Ia sudah menulis lebih dari 30 novel, 40 naskah drama. Ada pula lebih dari 1.000 cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama. Energi menulisnya juga sulit ditandingi. Karya-karyanya, terutama drama selalu berhasil menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Baru saja Putu Wijaya telah dianugerahi Satupena Award yang sangat prestisius, bulan Desember kemarin bersama cendekiawan Muslim, Komaruddin Hidayat. Ini menambah daftar panjang penghargaan yang telah diterimanya, antara lain Satyalancana Kebudayaan RI, penghargaan Achmad Bakrie dan masih banyak lainnya.
"Putu juga dikenal membawa karakter fiksi yang penuh kejutan dan absurditas. Membaca karyanya kita acapkali dibawa pada adegan yang tak terduga, twist dan surprise," kata Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.
Komponis dan pianis Ananda Sukarlan bulan November 2023 lalu menjadi warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi penghargaan kesatriaan Royal Order of Isabella the Catholic (Real Orden de Isabel la Católica), penghargaan tertinggi dari Kerajaan Spanyol yang diberikan kepada individu sipil atau lembaga sebagai pengakuan atas jasa luar biasa terhadap negara atau hubungan internasional / kerjasama dengan negara lain.
Selain diganjar penghargaan Orden de Isabel la Católica, Sukarlan juga pernah dianugerahi gelar kesatriaan "Cavaliere Ordine della Stella d'Italia" oleh Presiden Italia Sergio Mattarella pada tahun 2020. Selain itu, seniman Indonesia pertama yang diundang Portugal tepat setelah hubungan diplomatik Indonesia dan Portugal pada tahun 2000 ini juga telah dianugerahi banyak pengakuan swasta seperti Prix Nadia Boulanger dari Orleans, Prancis. Baru-baru ini ia adalah salah satu dari 32 dalam buku "Heroes Amongst Us (Pahlawan di Antara Kita)", yang ditulis oleh Dr. Amit Nagpal yang diterbitkan di India. Ananda juga masuk sebagai salah satu dari 100 "Asia's Most Influential" atau "Orang Asia Paling Berpengaruh" di dunia seni tahun 2020 oleh Majalah Tatler Asia.
Opera ini bercerita tentang hal yang sangat "Indonesia", yaitu seseorang yang datang ke dukun untuk menjadi kaya. Di sinilah letak komedinya, dan juga banyak nilai filsafat yang diutarakan untuk direnungkan oleh penonton. Nah, para penyanyi opera ini adalah para vokalis klasik muda tapi sudah diakui juga prestasinya.
William Prasetyo akan berperan menjadi dukun dan si Alung (yang mencari pesugihan) akan diperankan oleh tenor Nick Lucas. Nick Lucas adalah salah satu solois G20 Orchestra tahun 2022 saat Indonesia memegang presidensi G20, dan William Prasetyo baru saja memenangkan Ananda Sukarlan Award tahun 2023 lalu, yaitu kompetisi musik klasik paling bergengsi di Nusantara.
Di babak pertama, para pianis pemenang Ananda Sukarlan Award 2023 akan membuka dengan permainan piano solo, yaitu Victor Clementius Ditra dan pianis 13 tahun Osten Cristo Harianto. Acara ini diselenggarakan oleh Rotary Club International cabang Menteng, dimana tahun 2023 lalu Ananda Sukarlan dianugerahi sebagai Honorary Member.
"Saya ingin menaikkan kelas urusan dukun, lelucon slapstick dan horror lainnya. Dalam opera, hal-hal ini menjadi puitik dan artistik", kata Ananda Sukarlan. Ananda juga bahkan menulis secara pribadi proses kreatif membikin opera ini, cek di sini deh https://kitaanaknegeri.com/opera-dari-naskah-putu-wijaya/ . Di sini juga dapat dibaca bahwa opera ini dipagelarkan dengan unsur mengenang sang penyanyi opera yang memerankan tokoh "Alung" saat pagelaran perdananya di tahun 2012, Adi "Didut" Nugroho yang wafat dalam usia sangat muda beberapa bulan lalu. Selain itu, pagelaran ini juga untuk merayakan menjelang Chinese New Year (Imlek) yang akan tiba kurang dari seminggu setelahnya.
Nanti tempat duduknya akan dibagi untuk para mahasiswa (dengan kartu pelajar), umum dan VIP (dengan jamuan kopi dan snacks sebelumnya di ruang VIP). Pokoknya segala lapisan masyarakat akan terakomodasi deh. Hubungi manajer Ananda Sukarlan Center saja ya, Chendra di 0818 891038 untuk reservasi. Tempat terbatas banget loh!
Berikan ulasan