Muhammad Dava Aryaputra (23010400130)
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dr. Nani Nurani Muksin, S.sos, M.Si
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Jakarta
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Setiap aktifitas manusia yang terjadi sehari-hari, komunikasi interpersonal sudah menjadi komunikasi yang sangat sering digunakan oleh manusia. Komunikasi interpersonal juga dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya terjadi dalam lingkup formal seperti perusahaan. Maka dari itu untuk mencapai komunikasi yang efektif pada sebuah perusahaan, tentunya harus dilandasi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Proses komunikasi merupakan salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam kegiatan apapun.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. (Mulyana, 2010:81)..
Beberapa teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
1. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory):
Menurut George C. Homans, Peter Blau
Dalam teori ini dikatakan bahwa individu cenderung memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya dalam interaksi sosial. Komunikasi interpersonal dianggap sebagai pertukaran sosial yang melibatkan memberi dan menerima imbalan.
2. Teori Ketergantungan (Dependency Theory):
Menurut Richard Emerson
Dalam teori ini dinyatakan bahwa interaksi interpersonal didasarkan pada ketergantungan antarindividu. Seseorang akan mencari cara untuk mengurangi ketergantungan atau meningkatkan kekuatan dalam hubungan interpersonal.
3. Teori Pertahanan Diri (Face Negotiation Theory):
Menurut Stella Ting-Toomey
Teori ini mempertimbangkan cara individu mempertahankan "wajah" atau citra diri mereka dalam interaksi interpersonal. Wajah adalah keinginan seseorang untuk dipandang positif oleh orang lain, dan teori ini membahas strategi untuk menyeimbangkan kebutuhan individu dan kelompok dalam komunikasi.
4. Teori Konstruktivisme (Constructivism):Menurut Don Idhe, Vivian BurrTeori ini melibatkan konsep bahwa manusia menciptakan makna melalui proses interaksi sosial. Setiap orang membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia melalui bahasa dan simbol, dan komunikasi interpersonal adalah proses saling membangun makna bersama.
5. Teori Komunikasi Relasional (Relational Dialectics):Menurut Leslie Baxter, Barbara MontgomeryTeori ini menyoroti konflik internal dalam hubungan interpersonal, yang disebut dialektika relasional. Contohnya adalah konflik antara kebutuhan untuk kedekatan dan kebutuhan untuk otonomi dalam suatu hubungan.
6. Teori Kepribadian (Personality Theories):Menurut Karen Horney, Carl RogersTeori ini melihat komunikasi interpersonal sebagai hasil dari kepribadian individu. Misalnya, teori kepribadian menyatakan bahwa gaya komunikasi seseorang dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian mereka.
Dalam sebuah perusahaan, untuk mengukur hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitasnya dalam melaksanakan tugas dapat dilihat dari kinerjanya. Apabila hasil kerja yang dilakukannya memenuhi target, itu berarti karyawan tersebut bisa memenuhi tanggung jawab yang telah diberikan perusahaan kepadanya dan perlu dipertahankan. Tapi, jika hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan tersebut tidak memenuhi target dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan peningkatan kinerja terhadap karyawan tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani & Suryani (2019) mengungkapkan bahwa komunikasi interpersonal memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan, dimana semakin baik komunikasi interpersonal yang terjalin, maka dapat mendorong meningkatnya kualitas 10 pelayanannya, sebaliknya apabila komunikasi interpersonal buruk, maka kualitas pelayanan akan menurun.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan komunikasi interpersonal dalam organisasi. Perusahaan dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan komunikasi interpersonal, antara lain:
1. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dengan lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
2. Memberikan pelatihan komunikasi interpersonal, dengan adanya pelatihan komunikasi interpersonal dapat membantu karyawan untuk meningkatkan keterampilan komunikasinya.
3. Mendorong budaya komunikasi yang positif, perusahaan dapat mendorong budaya komunikasi yang positif dengan memberikan contoh dan apresiasi terhadap komunikasi yang baik.
Melalui upaya-upaya tersebut, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung komunikasi interpersonal yang lebih efektif, memperkuat hubungan antarindividu, dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana. (2015). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gustyawan, R., Putri, R., Fithrah, D. (2015). e-Proceeding of Management. PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DIVISI SEKRETARIS PERUSAHAAN PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO), 2(2), 2323.
Fauzobhi, M. (2022). Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. KAO Chemical Indonesia. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 1(1), 1-14.Vol, 7 No 4.
Berikan ulasan