Peringatan HARI LITERASI INTERNASIONAL di PERPUSTAKAAN NASIONAL RI Berlangsung Meriah
Peringatan Hari Literasi Internasional (International Literacy Day) 8 September 2023 di Executive Lounge Lantai 24 Gedung Perpustakaan Nasional RI telah diselenggarakan oleh Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH) bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI. Pengunjung yang banyak dari generasi milenial dan gen Z membludak dan panitya harus menambah kursi. Itupun masih banyak yang harus berdiri disebabkan tidak mendapatkan tempat duduk. Apa ini pertanda bahwa minat literasi generasi muda masih tinggi?
Topik yang dibahas adalah Literasi di Era Digital. Narasumber adalah Agus Sutoyo (Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional RI), Riri Satria (Pendiri Jagat Sastra Milenia, dosen), Yuli Andyono (Direktur Book Hive Indonesia), Rinaldi Ibrahim (Founder Youth Ranger Indonesia), Edrida Pulungan (Founder Lentera Pustaka Indonesia), serta Ary Sulistyo (Direktur Riset IHHCH). Acara dipandu oleh Karina Mintahir (Project Director Indonesia Young Museum Professional Forum).
Setiap narasumber memaparkan pengalaman serta gagasan masing-masing terkait dengan gerakan literasi di Indonesia, terutama di era digital serta teknologi kecerdasan buatan saat ini.
Intinya, wujud buku dan media boleh saja berubah menjadi digital, namun semangat membaca dan belajar harus tetap meningkat karena inilah yang akan membentuk kecerdasan dan keunggulan Bangsa Indonesia.
Di antara para peminat sastra, kelihatan di antara penonton antara lain penulis Emi Suy, pianis dan komponis Ananda Sukarlan dan koreografer / manager seni Chendra Effendy Panatan.
BUKU DARI JAGAT SASTRA MILENIA UNTUK BOOKHIVE INDONESIA
Setelah acara diskusi selesai, Riri Satria atas nama Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), Sastramedia, serta JSM Press, menyerahkan secara simbolis buku-buku kepada BookHive Indonesia, diterima oleh Yuli Andyono, Direktur BookHive Indonesia.
Bookhive adalah upaya inisiatif sekumpulan aktivis literasi yang bertujuan untuk membuka akses sebesar-besarnya untuk menikmati buku. Melalui jaringan perpustakaan jalanan yang tersebar di beberapa ruang publik Jakarta, Bookhive membuktikan bahwa budaya membaca bisa dipupuk lewat hal-hal sederhana. Prinsipnya, siapapun bebas meminjam buku yang ada di rak dan siapapun boleh menyumbang buku untuk menambah koleksi di rak gratis, tanpa syarat dan (hampir) tanpa batas.
Bookhive pertama kali hadir di Taman Situ Lembang dengan wujud sebuah lemari buku kecil berbentuk trapesium yang dilengkapi dengan pintu. Inisiatif ini nyatanya disambut antusias oleh warga sekitar. Dua tahun berjalan, saat ini terdapat 11 Bookhive yang tersebar di berbagai titik di Jakarta, seperti Taman Literasi (Jakarta Selatan), Kota Tua (Jakarta Barat), serta Taman Menteng (Jakarta Pusat). Bahkan beberapa bisnis di luar kota tertarik untuk membeli Bookhive, sehingga kehadiran Bookhive kini juga telah menjangkau Surabaya, Bali, dan Tangerang Selatan.
ACARA LITERASI DI SUMATRA BARAT
Tanggal 26 September nanti Ananda Sukarlan akan hadir di Payakumbuh Poetry Festival 2023, atas undangan sebagai narasumber diskusi literasi bersama penulis Nirwan Dewanto. Ia juga akan memainkan beberapa karyanya dalam sebuah konser mini. Selama beberapa tahun terakhir Ananda Sukarlan banyak membuat musik dari berbagai puisi karya penyair Sumatra Barat, seperti Heru Joni Putra, Riri Satria dan Muhammad Subhan. Ternyata Ananda juga adalah pengagum sastrawan besar berdarah Minang, Chairil Anwar, dan ia juga akan memainkan beberapa karyanya berdasarkan puisi sastrawan besar ini. Turut mendampinginya adalah para mahasiswa dari Institut Seni Indonesia Padangpanjang yaitu Sonya Mavi Ola, Reza Reswati Tambunan dan Umar Batubara. Mereka adalah mahasiswa vokal dari Della Rosa Panggabean.
Ananda Sukarlan akan berada di Payakumbuh selama durasi Festival, yaitu dari tanggal 26-29 September.
Berikan ulasan