Kota Bekasi, kotaku yang malang. Gema nya mulai pupus ditelan wabah. Aspal beroleskan marmer sudah banyak tak terawat. Terlebih, wajahmu di sudut kota sudah tak berwibawa lagi.
Kotaku kota patriot. Jangan pernah lelah berlari. Teruskan keringatmu keluar deras. Jangan pernah hilangkan semangatmu, meski badai menerjang.
Tahan kedutan matamu, meski kelopak para si pemimpin pun mulai menghitam. Kuatkan idemu. Berjuang, ya harus terus berjuang. Tinggalkan rasa lelahmu.
Kota Bekasiku, ku sangat rindu hijaumu yang asri. Ingin kupeluk canda riuh hingga tertawa lepas. Karena kuyakin doa dan harapan selalu muncul setiap waktu.
Setiap malam bisikku sering menggebu, meski kutahu kau memaksakan untuk semangat. Kau paksakan semuanya kembali normal. Seperti mengolok nadimu yang nyaris berhenti berdenyut.
Kotaku kota yang asri. Semangat pembangunanmu kini nyaris tak terdengar. Setiap saat rakyatmu pun mulai bersolek. Mereka tak tahu lagi, apa harapan yang ada di depan nanti.
Hai, para pemimpin. Lepaskan egomu. Turunlah bantu rakyatmu. Kasihilah semangat baru. Rekrutlah kebahagiaan bersama. Tinggalkan, ke-sok tahuanmu.
Ku tak tahu lagi, apakah masih ada setetes harapan kedepan. Kotaku, bersabarlah. Dan yakin, masa sulitmu segera teratasi.
Berikan ulasan