Senja kali ini agak berbeda buat saya, sembari membuka media sosial saya seduh segelas kopi. Berita dan postingan tentang wabah COVID-19 yang sedang fenomenal di Indonesia berseliweran di beranda Facebook saya. Diawal tadi saya merasakan senja yang berbeda, kenapa demikian karena agak terkejut melihat lonjakan angka orang yang positif terpapar Covid-19 di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan Kota Bekasi, kota kita tercinta. Beberapa pekan yang lalu tepatnya setelah hari raya Idul Fitri 1441 H, Kota Bekasi sempat membuat heboh dunia maya dengan kedatangan orang nomor satu di republik ini, ya Presiden RI Bapak Jokowi berkunjung ke Kota Bekasi untuk meninjau persiapan kota ini untuk melakukan tahapan baru atau sering terdengar dengan sebutan New Normal. Banyak pro dan kontra mengenai new normal di Kota Bekasi, namun ini mesti dilakukan agar geliat ekonomi kembali bergerak.
Kebijakan new normal ini tentunya sudah dipikirkan secara matang oleh Walikota Bekasi, bapak Rahmat Effendi. Dilema memang, ditengah wabah Covid-19 yang ganas ini mau tidak mau, suka tidak suka ekonomi mesti bergerak kembali. Ekonomi penting, kesehatan juga penting, menurut perspektif saya apa yang dilakukan Rahmat Effendi selama wabah Covid-19 ini sangat tepat, walaupun banyak kritik dilayangkan oleh stakeholders di kota ini. Rahmat Effendi tetap bergeming dan terus melakukan upaya-upaya maksimal melawan serta memutus mata rantai Covid-19 di Kota Bekasi. Seluruh ASN dan Non ASN Pemerintah Kota Bekasi digerakkan dari pagi sampai malam bahkan ketemu pagi lagi. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dioptimalkan terus menerus, himbauan menggunakan masker tidak berhenti digaungkan kepada masyarakat, pelayanan kesehatan di RS milik pemerintah hingga swasta terus dimonitoring dan dievaluasi, stadion Patriot Chandrabaga menjadi posko utama kordinasi penanganan Covid-19 dan banyak lagi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Kota Bekasi dibawah komando Bapak Rahmat Effendi untuk memutus mata rantai Covid-19 ini.
Hasilnya, bisa kita lihat, zona hijau semakin banyak di 12 Kecamatan yang ada di Kota Bekasi, pelaksanaan ibadah Shalat Idul Fitri 1441 H bisa terlaksana hampir disetiap kecamatan, kota ini juga menjadi percontohan new normal kota/kabupaten se_Indonesia, lalu hasil yang sangat signifikan menekan angka positif Covid-19 di Kota Bekasi berdasarkan evaluasi FKM UI tentang pandemi covid 19 di Kota Bekasi yang disampaikan oleh dr.priono pakar Epidemiologi UI.
Namun ada saja yang tidak melihat upaya-upaya yang dilakukan diatas secara objektif, lalu apa respon Rahmat Effendi melihat itu, beliau hanya tersenyum dan terus berpikir dan bekerja agar bagaimana Kota Bekasi tetap survive melawan wabah Covid-19 ini.
Tanpa sadar kopi digelas saya sedikit demi sedikit mulai habis. Jika boleh berkelakar secara positif, bisa dibilang Rahmat Effendi ini Walikota rasa Gubernur.
Berikan ulasan