Masuk atau Daftar
Bikin Artikel
    • Featured
    • Bekasi Banget
    • #Ocehan
    • Berita
    • Artikel
    Bikin Artikel

    ZAKAT

    • Tulisan Bekasianer
    • Ulasan 0
    • prev
    • next
    • Bagikan
    • Beri Ulasan
    • Suka
    • Laporkan
    • prev
    • next
    Deskripsi

    Ini tentang Mpok Lina. Tetangga saya yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul kardus bekas, atau apapun yg oleh sebagian orang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Rumah yg ditinggalinya pun hanya berukuran 4×4 M, berdinding triplek, ini pun menumpang di atas tanah H. Bandi.

    Umur Mpok Lina sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan hanya memiliki seorang anak angkat yg ia asuh sejak 15 tahun yang lalu. Ia seorang janda. Dulu ketika masih gadis Mpok Lina pernah bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Namun, karena permasalahan yg kerap menimpa para TKW Indonesia, ia pun pulang kampung. Pernah berjualan gado-gado, namun seiring meningkatnya harga-harga dan pendapatan yg tidak sesuai akhirnya ia pun menutup usahanya.

    Profesi sebagai pengumpul barang bekas inilah yg akhirnya ia geluti selama 12 tahun terakhir. Menurutnya hanya pekerjaan ini yang tidak memerlukan modal, hanya memerlukan sisa-sisa tenaganya di umur yg semakin renta.

    Meski hidup sangat pas-pasan, Mpok Lina tak pernah putus asa dalam mencari rezeki Tuhan. Bahkan untuk meminta seteguk air pun jarang ia lakukan. Ia seorang yg taat dalam beragama. Shalat jamaah magrib, Isya, dan Subuh pun ia selalu hadir tepat waktu. Walaupun terkadang ia merasa malu dengan mukenah yang sudah terlalu tua dan terdapat 2 atau 3 tambalan. Namun, baginya cukuplah ia merasa malu kepada Sang Khalik tidak kepada manusia.

    Dua hari yg lalu, Mpok Lina berkunjung ke rumah saya. Saya yang hanya mantan Santri Mbeling, memang kerap dijadikan tempat bertanya olehnya. Entah, mengapa ia kerap menjadikan saya tempat bertanya? Ia hanya menjawab bahwa dirinya sungkan kalau bertanya langsung pada Ustadz di kampung kami.

    Kedatangan Mpok Lina ke rumah saya kali ini hanya untuk bercerita tentang keinginannya membayar berzakat. Seperti biasa Mpok Lina duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Ia lebih memilih duduk bersimpuh di lantai, namun selalu saya dan istri mencegahnya.

    ”Bang, kira-kira orang fakir miskin seperti saya boleh berzakat?,” ucap Mpok Lina dengan suara yg pelan memulai pembicaraan.

    ”Maksudnya?”, tanya saya heran.

    ”Saya yang selama ini selalu menjadi penerima zakat, ingin rasanya sesekali berzakat untuk diri saya dan anak saya si Sabar. Saya memang miskin. Tapi, saya juga ingin sesekali merasakan berbagi terhadap sesama. Tentu saya juga tidak mau nantinya ketika meninggal dunia Sang Khaliq tidak menatap saya hanya karena selama hidup tidak memiliki rasa sosial terhadap sesama. Mungkin, melalui zakat ini saya bisa merasakan berbagi kepada sesama” Ucapnya dengan polos.

    Saya hanya diam, sambil memperhatikan wajah Mpok Lina yg mungkin sedikit cemas menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Mpok Lina mengira akan mendapat jawaban yang mengecewakan keinginannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Mpok Lina yang miskin untuk berzakat.

     

    ”Begini, Mpok. Memang salah satu rukun Islam yg harus kita jalani adalah mengeluarkan zakat. Tapi, kewajiban zakat itu hanya dibebankan kepada orang-orang Islam yang memiliki kelebihan harta. Bila uang 50 ribu yang Mpok punya, dibayarkan zakat, tentu esok hari mpok tidak bisa makan. Dan ini berarti mpok tidak wajib zakat. Malahan, Mpok wajib menerima zakat dari tetangga-tetangga yang lebih mampu. Terus, apakah niat Mpok Lina untuk berzakat sudah bulat? Walaupun sebenarnya Mpok termasuk kategori tidak wajib zakat”.

    ”Iya Bang. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berzakat. Saya malu selama ini selalu menjadi penerima zakat. Biarlah uang yang 50 ribu ini hanya bayarkan zakat. Saya ikhlas demi menunaikan rukun Islam saya yaitu membayar zakat, walaupun hanya sekali seumur hidup saya. Semoga nanti kelak di akhirat, Tuhan sudi memandang saya”

    ”Ya sudah, baiklah kalau begitu. Besok Mpok datang ke Masjid untuk membayarkan zakat” ucap saya berusaha memantapkan keinginannya.

    Wajah Mpok Lina terlihat Cerah. Senyumnya indah. Matanya berbinar. Lalu, ia berpamitan, dengan langkah yang sedikit tertatih Mpok Lina pulang. Setelah bayangan Mpok Lina hilang di ujung gang, saya dan isteri terdiam, seperti tak percaya akan keinginan mulia Mpok Lina.

    Mpok Lina mencoba mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi nilai-nilai sosial dalam ibadah Zakat yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

    Mpok Lina yang hanya seorang miskin rela mengurbankan uang 50 ribu untuk berzakat. Ya walaupun mungkin besok bisa dipastikan ia tidak bisa makan. Ah…saya yakin Allah SWT Maha Adil.. biar Dia yang akan menjawab rahasia ini.

    Mpok Lina, saya jadi malu. Kamu yang hanya seorang miskin, begitu gigih mengorbankan uangmu hanya untuk berzakat yg sebenarnya ini tidak dibebankan kepada orang-orang sepertimu.

    Puasa telah mengajarkanku, melalui dirimu akan arti berbagi terhadap sesama. Ah, Mpok Lina….semoga di hari kemenangan nanti engkaulah termasuk orang-orang yang dipilih sebagai manusia yang Idhul Fitri… tanpa sadar air mata saya mengalir… isteri saya pun sama. Kami senyum sambil menghapus air mata yg mengalir.

     

    Bekasi, 7 Mei 2021

     

    Pengurus JATMAN NU kota Bekas

    Bahrudin Achmad, S.S, M. Hum

    Diterbitkan pada
    7 Mei 2021
    Penulis
    Suara Bekasi
    Kategori
    • Komunitas
    Tags
    • Headline
    Galeri
    mood_bad
  • No comments yet.
  • Berikan ulasan

    Tinggalkan Balasan · Batalkan balasan

    You must be logged in to post a comment.

    Baca artikel lainnya

    KPU Bekasi: Laporan Masyarakat Meningkat pada DPB April 2022

    27 April 2022
    deweha
    deweha

    Santunan Yatim Akhiri KOASI Bawaslu Bekasi

    22 April 2022
    deweha
    deweha

    Anggota DPD RI, Eni Sumarni Kunjungi KPU Kabupaten Bekasi

    22 April 2022
    deweha
    deweha

    Adakah Spirit Kartini pada diri Kita...?

    21 April 2022
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    EXERCISE UNTUK MENGATASI KELUHAN SAKIT PINGGANG BAGI REMAJA JOMPO

    16 April 2022
    Nadya Sumiardi
    Nadya Sumiardi

    INTERVENSI UNTUK ACL RECONSTRUCTION

    14 April 2022
    fryda amanda
    fryda amanda

    KPU Kabupaten Bekasi Gandeng Kemenag Sukseskan Pemilu

    12 April 2022
    deweha
    deweha

    Bertemu Plt Bupati dan Sekda, KPU Bekasi Bahas Pemilu

    12 April 2022
    deweha
    deweha

    Pemilu 2024: Parpol Harus Cermat Unggah Data SIPOL

    9 April 2022
    deweha
    deweha

    tentang bEKASIANA

    • Profil
    • Tim

    Syarat dan Ketentuan

    • Ketentuan Layanan
    • Ketentuan Konten
    • Ketentuan Pengguna
    • UU ITE
    • Pedoman Media Siber

    PANDUAN

    • Manajemen Akun
    • Manajemen Konten
    • Mengenal Fitur
    • Tips Menulis

    BekasiAna adalah media komunitas yan berbasis di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kami hadir menawarkan sesuatu yang baru dalam dunia publikasi lokal. Selamat menulis!

    Mulai Menulis

    @ 2020 – BekasiAna

    Instagram Facebook-f Twitter
    person
    Masuk

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    personBelum punya akun?
    lockLupa password?
    person
    Bikin akun

    Data personal kamu hanya digunakan untuk keperluan aktivitasmu di BekasiAna. Dengan ini kamu menyetujui kebijakan privasi BekasiAna.

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    Sudah mendaftar?

    Keranjang

      • Featured
      • Bekasi Banget
      • Facebook
      • Twitter
      • WhatsApp
      • Telegram
      • LinkedIn
      • Tumblr
      • VKontakte
      • Mail
      • Copy link