Waduh, Data Kependudukan Warga Bekasi Diretas

Bagikan

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email
ilustrasi / FOTO Ist

Pemerintah Kabupaten Bekasi masih memberhentikan layanan kependudukan berbasis online, usai terjadi peretasan data kependudukan. Layanan itu terpaksa dialihkan ke Whatsapp hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

“Kami sudah laporkan ke Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Kapolres Metro Bekasi Kabupaten,” kara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, Hudaya Rabu 9 Juni 2021.

Hudaya menjelaskan, tim IT dari pihak Kemendagri sudah menananganinya langsung. Untuk itu, kata dia, layanan kependudukan yang biasa dilakukan secara online untuk sementara dihentikan. “Kita alihkan dulu melalui layanan Whatsapp, ” kata Hudaya.

Baca juga: Villa Mutiara Gading Tarumajaya Di-lockdown, Ini Penyebabnya

Menurutnya, usaha peretasan itu sudah diketahui sejak 2 Juni 2021. Dan sore harinya, kata dia, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kemendagri. “Soal sampai kapan waktu penghentian layanan itu menunggu intruksi selanjutnya dari pusat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, M Taufik mengatakan, pihaknya tidak terkena retas. Hanya saja, layanan tetap dihentikan sementara sesuai dengan intruksi Kemendagri. “Soal sampai kapannya, saya tidak tahu karena intruksi dari pusat,” katanya.

Baca juga: PPDB Kota Bekasi Ditunda, Ini Alasan Disdik

Taufik mengaku, untuk data kependudukan di Kota Bekasi tidak diretas. Kemungkinan kata dia, pihak peretas tidak melakukannya karena basis ip address yang dimilikinya berbeda. “Kalau kita kan basisnya androit, dan tidak pakai ip publik seperti go.id,” katanya.

Saat ini, kata dia, pihajknya masih melakukan evaluasi terkait perbaikan firewall. Dia pun bersama tim ITnya mengantisipasi terjadi usaha peretasan kepada data kependudukan Kota Bekasi. “Sekarang layanan masih shutdown,” katanya.

Seperti yang diketahui, peretasan data kependudukan di Kabupaten Bekasi itu disampaikan langsung Lembaga studi CISSReC. Setidaknya data yang dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk. Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang data terbanyak dengan 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060, Subang 1.989.263, dan Kota Bogor 1.303.531 data. (dan)

Berita lain