Masuk atau Daftar
Bikin Artikel
    • Featured
    • Bekasi Banget
    • #Ocehan
    • Berita
    • Artikel
    Bikin Artikel

    Festival Film "100% Manusia" Tampilkan Film-film Terbaik Secara Gratis

    • Tulisan Bekasianer
    • Ulasan 0
    • prev
    • next
    • Bagikan
    • Beri Ulasan
    • Suka
    • Laporkan
    • prev
    • next
    Deskripsi

    Film asal Spanyol “20.000 Species of Bees” telah dipilih sebagai pembuka "100% Manusia Film Festival" tahun 2023 pada Sabtu, 30 September ini. Bertempat di Goethe Institut, Jl. Sam Ratulangi, Jakarta, acara pembukaan ini dihadiri oleh berbagai tokoh seperti Diego Santiago Rivero - Head of Mission Kedutaan Besar Spanyol, Vivian Idris - Ketua Bidang Festival dan Penyelenggara Kegiatan di Badan Perfilman Indonesia, Maurizio Fantoni Minnella -pembuat film dokumenter dari Italia dan Chendra Effendy Panatan - koreografer dan pencetus dance film di Indonesia.

    Debut film fitur sutradara Basque, Estibalz Urresola Solaguren, "20.000 Especies de Abejas" menceritakan kisah yang sangat sensitif tentang seorang anak laki-laki berusia delapan tahun yang secara bertahap menyadari sendiri bahwa dia sebenarnya adalah seorang perempuan. Film yang diputar di Berlinale 2023 sebagai film kompetisi dan mendapat sambutan sangat hangat dari penonton. Diceritakan secara konsisten dari sudut pandang anak-anak, drama Spanyol ini menunjukkan betapa sulitnya menemukan tempat di dunia bagi siapa yang merasa benar dan menunjukkan bagaimana seorang ibu, yang masih berjuang dengan beban orangtua yang ambivalen, menghadapi pencarian identitas anaknya. Aktris Sofía Otero (8 tahun) menerima Silver Bear untuk Penampilan Akting Terbaik dalam Peran Utama.

    Festival Film yang selalu mengusung tema kemanusiaan dan hak asasi manusia tahun ini dijadwalkan berlangsung 3 September 2023 hingga 8 Oktober 2023 secara luring secara bersamaan di tiga kota yakni Jakarta, Bekasi dan Yogyakarta.
    Direktur Festival “100% Manusia Film Festival 2023” Kurnia Dwijayanto dalam konferensi persnya mengatakan tahun ini timnya mengusung tema “Shake and Roll”. Melalui tema ini, penyelenggara ingin mengajak orang-orang untuk tetap tegar dan fokus dalam menyebarkan kemawasan pada isu HAM, terutama pada masa transisi dari pandemi ke normal baru serta menjelang pemilihan umum.
    Nantinya, sebanyak 65 film bertema Hak Asasi Manusia (HAM) dari 22 negara akan diputar pada acara yang memasuki tahun ketujuh ini, salah satunya dokumenter pendek tahun 2023 berjudul “Senandung Senyap” yang berkisah tentang seorang artis tuli penuh inspirasi.

    Film ini telah tayang di berbagai film festival di belahan dunia seperti Bengaluru International Shorts Film Festival (India) dan Show Me Shorts New Zealand Indonesia Innovation Focus (Selandia Baru).

    Kurnia mengatakan semua pemutaran film nantinya diikuti mengobrol bersama aktivis atau para ahli pembuat film, LSM untuk membahas isu-isu film terkait sekaligus membuka ruang guna berbagi pikiran dan ide.

    Pemutaran film dalam festival diadakan di pusat Kebudayaan di Jakarta yakni IFI Thamrin, Goethe-Institut Indonesian, Instituto Italiano di Cultura Jakarta, Erasmus Huis, aula Kedutaan Besar Austria serta Summarecon Mall Bekasi dan seluruh pemutaran dan acara dapat diikuti secara gratis. Semua jadwal film dapat disimak di https://100persenmanusia.com/

    Selain pemutaran film, festival juga akan diisi program baru yakni “100% STMJ (Shorts Term Memory of Joy) yang menyorot para pelaku film muda dengan latar belakang pendidikan film dan karya film pendek mereka yang dibuat secara idealis.

    “100% Manusia” pun menyuarakan isu hak asasi manusia dan sosial yang beragam dari kacamata generasi muda dalam program “100% Life in Motion”, “100% Homemade” dan “100% Local Flavors”.

    Dalam konferensi pers ini sutradara Sammaria Simanjuntak yang terpilih menjadi “100% Manusia Film Festival Ambassador” menyatakan pendapatnya.

    “Beri ruang aman nyaman buat saya dan teman-teman film makers untuk berdiskusi. Saya sangat bangga dipilih menjadi Festival Ambassador tahun ini,” kata dia.

    Dalam beberapa edisi lalu, Festival Ambassador telah menunjuk antara lain komponis dan pianis Ananda Sukarlan yang juga hadir di pembukaan malam kemarin. Musisi yang juga penyandang sindrom Asperger dan membagi waktunya antara Spanyol dan Indonesia ini memang juga dikenal sebagai aktivis toleransi perbedaan termasuk soal disabilitas, baik di Spanyol maupun Indonesia. Di Spanyol ia telah menciptakan banyak karya untuk musikus dengan keterbatasan fisik, misalnya hanya memiliki satu tangan atau beberapa jari saja. Karya-karya ini berupa karya musik untuk konser, maupun konsep dan metode pendidikan permainan instrumen musik untuk yang berkebutuhan khusus. Di pembukaan festival di Goethe Institut kemarin komponis yang tahun 2020 dilantik menjadi Presiden Dewan Juri "Premio Reina Sofia" (Penghargaan Ratu Sofia) di Spanyol ini terlihat berbincang-bincang dengan Maria Battaglia, ketua Istituto Italiano di Cultura.

    Festival nantinya ditutup dengan pemutaran film asal Kanada berjudul “Riceboy Sleeps” karya sutradara Anthony Shim. Film ini menceritakan perjuangan seorang ibu tunggal dan imigran asal Korea untuk beradaptasi di Kanada.

    “Riceboy Sleeps” telah memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2022.

    Diterbitkan pada
    30 September 2023
    Penulis
    Eva Angelina
    Kategori
    • Figur
    • Gaya Hidup
    • Komunitas
    • Lingkungan
    • Musik
    • Pendidikan
    • Sastra
    Galeri
    mood_bad
  • No comments yet.
  • Berikan ulasan

    Tinggalkan Balasan · Batalkan balasan

    You must be logged in to post a comment.

    Baca artikel lainnya

    Lewat KPN+ Ananda Sukarlan Viralkan Musik Klasik di Sumatra, Bekasi Ungguli Sukses Tahun Lalu?

    20 Agustus 2025
    hans yogo
    hans yogo

    MUDA MERDEKA

    17 Agustus 2025
    rizky mozadi
    rizky mozadi

    Mahamuda Bekasi Desak Forkopimda Ambil Alih Pelanggan WTP Swasta

    13 Agustus 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Penataan Wilayah dan Keadilan sosial: Negara untuk siapa...?

    5 Agustus 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    Suluk Dzikir di Ujung Kali: Jejak Ruhani Syekh Muhammad Suhaimi

    4 Agustus 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    Pasca RPJMD Disahkan, Pengamat Minta Pemkot Bekasi Segera Isi Kekosongan Jabatan Secara Profesional

    31 Juli 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    LKBH Hitam Putih desak Pemkab Bekasi, Pos Bantuan Hukum di Setiap Desa

    31 Juli 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    Taro dan Istri Bikin Dua Korbannya Tak Berdaya

    25 Juli 2025
    Suara Bekasi
    Suara Bekasi

    Pelaksanaan Sistem Pendidikan di Kabupaten Bekasi Jauh Panggang dari Api

    25 Juli 2025
    Jaelani Nurseha
    Jaelani Nurseha

    tentang bEKASIANA

    • Profil
    • Tim

    Syarat dan Ketentuan

    • Ketentuan Layanan
    • Ketentuan Konten
    • Ketentuan Pengguna
    • UU ITE
    • Pedoman Media Siber

    PANDUAN

    • Manajemen Akun
    • Manajemen Konten
    • Mengenal Fitur
    • Tips Menulis

    BekasiAna adalah media komunitas yan berbasis di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kami hadir menawarkan sesuatu yang baru dalam dunia publikasi lokal. Selamat menulis!

    Mulai Menulis

    @ 2020 – BekasiAna

    Instagram Facebook-f Twitter
    person
    Masuk

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    personBelum punya akun?
    lockLupa password?
    person
    Bikin akun

    Data personal kamu hanya digunakan untuk keperluan aktivitasmu di BekasiAna. Dengan ini kamu menyetujui kebijakan privasi BekasiAna.

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    Sudah mendaftar?

    Keranjang

      • Featured
      • Bekasi Banget
      • Facebook
      • Twitter
      • WhatsApp
      • Telegram
      • LinkedIn
      • Tumblr
      • VKontakte
      • Mail
      • Copy link