Masuk atau Daftar
Bikin Artikel
    • Featured
    • Bekasi Banget
    • #Ocehan
    • Berita
    • Artikel
    Bikin Artikel

    Cuma di Indonesia, komunisme dibilang atheis (!)

    • Tulisan Bekasianer
    • Ulasan 0
    • prev
    • next
    • Bagikan
    • Beri Ulasan
    • Suka
    • Laporkan
    • prev
    • next
    Deskripsi

    Stigma komunis adalah atheis (meniadakan Tuhan) lahir dan ditumbuhkembangkan sejalan dengan operasi penumpasan PKI (Partai Komunis Indonesia). Peristiwa Gestok (Gerakan 1 Oktober) atau versi Orde Baru lebih biasa menyebut G30S/PKI, membuat kekuatan (sekaligus kekuasaan) politik berpindah dari Soekarno ke Soeharto -babak akhir Orde Lama, dan dimulainya Orde Baru-). PKI dinyatakan sebagai partai terlarang berikut ajaran-ajaran komunisme, marxisme, leninisme dan stalinisme. Semua yang berbau komunisme diluluhlantahkan berikut anasir-anasirnya.

    32 tahun berkuasa, Orde Baru berhasil mengubur komunisme dengan sangat efektif. Semua generasi diberi pemahaman betapa komunisme tidak saja anti-Pancasila tapi lebih jauh adalah ajaran yang tidak menerima atau mengakui adanya Tuhan. Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, tentu amat mudah untuk menjungkirbalikkan komunisme sebagai bahaya laten dan terus menerus memeranginya.

    Tapi apakah betul komunisme adalah atheisme dan apa dasarnya?. Jika kerangka dasar dalam memahami komunisme sebagai aliran politik atau ideologi yang muaranya adalah sistem kekuasaan politik, dimana letaknya atheisme itu sendiri?.

    Lalu bagaimana dengan partai-partai komunis yang juga tumbuh subur di negara-negara Islam?. Apakah juga sama menempatkan komunisme sebagai atheisme dalam praktek berideologinya. Untuk sekedar menyebut kehadiran partai komunis di negara Islam, di Palestina ada Popular Front for Liberation of Palestine (PLFP) yang menganut Marxisme-Leninisme bahkan sempat menjadi partai terbesar kedua di Palestina. Uniknya, PLFP juga tergabung dalam Organisasi Pembebasan Palestina dan berjuang bersama melawan kekuatan zionis Israel.

    Di Suriah, ada Syrian Communist Party, relatif kecil memang kekuatannya, namun berhasil menempatkan wakilnya di parlemen Suriah (8 orang dari 250 anggota parlemen). Partai Komunis Suriah (lahir di tahun 1986) cukup diperhitungkan juga dalam kekuatan politik menghadapi militan pemberontak yang didukung Amerika dan sekutunya.

    Di Afganistan, Communist Party of Afganistan juga berdiri sebagai kekuatan perlawanan menghadapi kekuatan besar Amerika dan sekutunya. Sementara di Bahrain, National Liberation Front-Bahrain adalah partai politik berhaluan Marxizme-Leninisme. Berdiri sejak 1955 dan turut memberi warna dalam kancah politik di Bahrain. Kemudian ada Egyptian Communist Party di Mesir. Sejak berdirinya di tahun 1975, mendapat tentangan dari pemimpin Mesir, baik Anwar Sadat ataupun Hosni Mubarak. Partai Komunis Mesir dilarang mengikuti pemilu, meski begitu mereka tetap eksis dalam menjalankan aksi-aksi perlawanan politik di Mesir.

    Di Iran, Partai Komunis Iran mendapat pelarangan aktifitasnya, konsentrasi perlawanan Partai Komunis Iran adalah perjuangan untuk hak-hak kaum perempuan dan perlindungam kaum buruh. Sementara di Irak, Iraqi Communist Party lebih punya pengaruh justru setelah Saddam Hussein tumbang. Mereka berhasil menempatkan beberapa orang anggotanya duduk di parlemen.

    Lagi, pertanyaan yang muncul adalah apakah mereka (partai komunis di negara Islam) juga menempatkan atheisme sebagai yang melekat dalam kekomunisan mereka?.

    Sebagai bahan literasi, ada banyak buku yang diterbitkan untuk mengetahui sejarah dan perkembangan komunisme dan Partai Komunis di negara-negara Islam. Contohnya, “The Communist Movement in the Arab World” (karya Tareq Ismael), “Communism in the Arab East” (oleh Suliman Bashear), “The Palestine Communist Party” (karya Musa Budaeri). Buku “Manifesto Komunis” (Bahasa Arab: “al-Bayan al-Syuyu’i”) diterjemahkan oleh Al-Afif al-Akhdar. Sedangkan buku babon “Das Kapital” (Bahasa Arab: “Ra’s al-Mal”), diterjemahkan oleh Falah Abdul Jabbar.

    Kehadiran partai-partai komunis di negara-negara Islam banyak melahirkan tokoh komunis seperti Husein al-Rahhal (tokoh Marxist pertama Irak), Mahmud Husni al-Urabi (tokoh sosialis-komunis Mesir), Radwan al-Hilu (Partai Komunis Palestina), Fu’ad Shamali dan Yusuf Yasbak (tokoh Komunis Libanon dan Suriah), Bulus Farah, Joseph Rosenthal, Anton Marun, dan banyak lagi.

    Jika komunisme adalah sebuah pandangan filosofis, ideologi dan manifestasi dari gerakan sosial politik dengan rumusan cita-citanya menciptakan masyarakat komunis yang egaliter dan tanpa kelas, sehingga sangat rasional dalam metodologi dan analisanya (bahkan menjadi strategi dalam meraih kekuasaan), mungkinkah atheisme melekat disitu?.

    Di Indonesia, cap komunis adalah atheis seperti menjadi takdir politik untuk Partai Komunis Indonesia (PKI) sekaligus nafas akhir dari komunisme. Setidaknya mengubur hidup-hidup PKI sama dengan membunuh komunisme. Lalu atheisme dihadirkan sebagai penjagalnya kalau kelak komunisme tiba-tiba bangkit dari kuburnya.

    Sebagai filosofi, sistem, ideologi, dan gerakan sosial-politik-ekonomi yang bersifat lintas-agama, lintas-etnik, dan lintas suku-bangsa. Secara konseptual, komunisme itu tidak ada hubungannya dengan atheisme. Jika praktisi atau individu yang menganut komunis juga menyatakan atheis, itu soal lain, dan mungkin saja ada yang begitu. Sebaliknya, penganut komunisme juga banyak berasal dari kaum agamawan. Untuk kasus di Indonesia saja, kelompok komunis muncul di organisasi Islam yang cukup besar; Syarekat Islam. Nama-nama Semaoun, Alimin, Muso, Tan Malaka bahkan Haji Miscbah bukanlah orang-orang yang tak paham agama. Jadi menjadi komunis adalah atheis masih menjadi komoditas politik (warisan orde baru). Cuma di Indonesia, komunisme itu atheis -biarpun tidak ada alasan yang kuat untuk menempatkan atheisme itu sendiri-.

    Terakhir, seorang Bung Karno juga mengirim pesannya; Akan tetapi, betapa pun, pandangan dunia luar, maka terhadap persoalan apakah aku akan menjadi komunis atau tidak, jawabnya ialah: Tidak !.

     

    Hen Eska

    Diterbitkan pada
    3 Juli 2020
    Penulis
    hen.eska
    Kategori
    • Politik
    Galeri
    mood_bad
  • No comments yet.
  • Berikan ulasan

    Tinggalkan Balasan · Batalkan balasan

    You must be logged in to post a comment.

    Baca artikel lainnya

    Masa Depan Politik Gibran Rakabuming Raka: Antara Peluang dan Jebakan

    26 Agustus 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    PT. WNI Bantu Perumda Bhagasasi Menjangkau Layanan Air Bersih

    24 Agustus 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    "H. Wahyu Wibisana: Pernyataan Sahroni Soal OTT KPK Bentuk Pengkhianatan Reformasi!"

    24 Agustus 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Lewat KPN+ Ananda Sukarlan Viralkan Musik Klasik di Sumatra, Bekasi Ungguli Sukses Tahun Lalu?

    20 Agustus 2025
    hans yogo
    hans yogo

    MUDA MERDEKA

    17 Agustus 2025
    rizky mozadi
    rizky mozadi

    Mahamuda Bekasi Desak Forkopimda Ambil Alih Pelanggan WTP Swasta

    13 Agustus 2025
    Andi Gunawan
    Andi Gunawan

    Penataan Wilayah dan Keadilan sosial: Negara untuk siapa...?

    5 Agustus 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    Suluk Dzikir di Ujung Kali: Jejak Ruhani Syekh Muhammad Suhaimi

    4 Agustus 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    Pasca RPJMD Disahkan, Pengamat Minta Pemkot Bekasi Segera Isi Kekosongan Jabatan Secara Profesional

    31 Juli 2025
    Bergerak .!!
    Bergerak .!!

    tentang bEKASIANA

    • Profil
    • Tim

    Syarat dan Ketentuan

    • Ketentuan Layanan
    • Ketentuan Konten
    • Ketentuan Pengguna
    • UU ITE
    • Pedoman Media Siber

    PANDUAN

    • Manajemen Akun
    • Manajemen Konten
    • Mengenal Fitur
    • Tips Menulis

    BekasiAna adalah media komunitas yan berbasis di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kami hadir menawarkan sesuatu yang baru dalam dunia publikasi lokal. Selamat menulis!

    Mulai Menulis

    @ 2020 – BekasiAna

    Instagram Facebook-f Twitter
    person
    Masuk

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    personBelum punya akun?
    lockLupa password?
    person
    Bikin akun

    Data personal kamu hanya digunakan untuk keperluan aktivitasmu di BekasiAna. Dengan ini kamu menyetujui kebijakan privasi BekasiAna.

    Atau langsung masuk dengan

    Masuk dengan Google
    Masuk dengan Facebook
    Sudah mendaftar?

    Keranjang

      • Featured
      • Bekasi Banget
      • Facebook
      • Twitter
      • WhatsApp
      • Telegram
      • LinkedIn
      • Tumblr
      • VKontakte
      • Mail
      • Copy link